SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI KELOMPOK 4 BILOGI 1A

Thursday, September 5, 2013

TANDA BAHAYA DI LABORATORIUM


Jika kita sering menjumpi pada suatu kemasan bahan kimia berbahaya pasti ada simbol-simbol yang merupakan tanda bahaya yang mengandung arti tertentu, contohnya simbol gambar tengkorak, simbol gambar X atau yang lainnya.

Dibawah ini adalah penjelasan mengenai simbol gambar dan artinya pada bahan kimia berbahaya :

  • Simbol Toxic (Beracun) Huruf Kode “ T “
Simbol Bahan Kimia Berbahaya

Formulasi dan Bahan yang ditandai dengan simbol beracun "Toxic" dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion) atau kontak dengan kulit. Bahan karsinogenik dapat menyebabkan kanker atau meningkatkan timbulnya kanker jika masuk ke tubuh.
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya solven-solven seperti metanol (Toksik) dan Benzene (Toksik, Karsinogenik).
  • Simbol Very Toxic (Sangat Beracun) Huruf Kode “ T+ “
Simbol Bahan Kimia Berbahaya

Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya "Very Toxic" dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion) atau kontak dengan kulit. 
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya kalium sianida, hydrogen sulfida, nitrobenzene dan atripin.

  • Simbol Corrosive (Korosif) Huruf Kode “ C “
Simbol Bahan Kimia Berbahaya


Bahan dan formulasi dengan notasi "Corrosive" adalah merusak jaringan hidup. Jika suatu bahan merusak kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat diprediksi karena karakteristik kimia bahan uji, seperti asam (pH kurang dari 2 atau pH lebih dari 11,5), ditandai sebagai bahan korosif. 
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya asam mineral seperti HCl dan H2SO4 maupun basa seperti larutan NaOH yang kurang dari 2%.
  • Simbol  Harmful (Berbahaya) Huruf Kode “ Xn “

Simbol Bahan Kimia Berbahaya
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya "Harmful" memiliki merusak kesehatan sedang jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion) atau kontak dengan kulit. 
Contoh bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya solven 1,2-etane-1, 1,2 diol atau etilen glikol (berbahaya) dan diklorometan (berbahaya, dicurigai karsinogenik). Bahan-bahan yang merusak jaringan (Tissue Destroying Substances) yang meliputi sub grup bahan bahan korosif dan bahan iritan. 
  • Simbol Dangerous for Environment Huruf Kode “ N “

Simbol Bahan Kimia Berbahaya
Bahan dan formulasi dengan notasi berbahaya bagi lingkungan adalah dapat menyebabkan efek tiba-tiba atau dalam sela waktu tertentu pada satu kompartemen lingkungan atau lebih (air, tanah, udara, tanaman, mikroorganisme) dan menyebabkan gangguan ekologi.
Contoh bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya tributil timah kloroda, tetraklorometan, dan petroleum hidrokarbon seperti pentana dan petroleum bensin.(SELARAS)
  • Simbol Irritant (Menyebabkan Iritasi) Huruf Kode “ Xi “

Simbol Bahan Kimia Berbahaya

Bahan dan formulasi dengan notasi "Irritant" adalah tidak korosif tetapi dapat menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir. 
Frase R untuk bahan atau formula irritant adalah R36, R37, R38 dan R41.
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya isopropilamina, kalsium klorida serta  asam dan basa encer.

  • Explosive (bersifat mudah meledak)


Huruf kode: E 
Bahan dan formulasi  yang ditandai dengan notasi bahaya  EXPLOSIVE dapat meledak dengan pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain  bahkan tanpa oksigen atmosferik. Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi keras dari bahan. Energi tinggi dilepaskan dengan  propagasi gelombang udara yang bergerak sangat cepat. Resiko ledakan dapat ditentukan dengan metode yang diberikan dalam Law for Explosive Substances.

Di laboratorium, campuran senyawa pengoksidasi kuat dengan bahan mudah terbakar atau bahan pereduksi dapat meledak. Sebagai contoh, asam nitrat  dapat menimbulkan ledakan jika bereaksi dengan beberapa solven seperti aseton, dietil eter, etanol, dll. Produksi atau bekerja dengan bahan mudah meledak memerlukan pengetahuan  dan pengalaman praktis maupun  keselamatan khusus. Apabila bekerja dengan bahan-bahan tersebut kuantitas harus dijaga sekecil/sedikit mungkin baik untuk penanganan maupun persediaan/cadangan.

Frase-R untuk bahan mudah meledak : R1, R2 dan R3
Sebagai contoh untuk bahan yang dijelaskan di atas adalah 2,4,6-trinitro toluena (TNT)

Keamanan :   Hindari pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain  bahkan tanpa oksigen atmosferik.

  • Oxidizing (pengoksidasi)


Huruf kode: O
Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya OXIDIZING biasanya tidak mudah terbakar. Tetapi bila kontak dengan bahan mudah terbakar atau bahan sangat mudah terbakar mereka dapat meningkatkan resiko kebakaran secara signifikan. Dalam berbagai hal mereka adalah bahan anorganik seperti garam (salt-like) dengan sifat pengoksidasi kuat dan peroksida-peroksida organik.

Frase-R  untuk bahan pengoksidasi : R7, R8 dan R9
Contoh bahan tersebut adalah kalium klorat dan kalium permanganat juga asam nitrat pekat.
Keamanan : Hindari panas serta bahan mudah terbakar dan reduktor.

  • Extremely flammable (amat sangat mudah terbakar)
Huruf kode:F+
Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya EXTREMELY FLAMMABLE  merupakan likuid yang memiliki titik nyala sangat rendah (di bawah 0o C) dan titik didih rendah dengan titik didih awal (di bawah +35oC). Bahan amat sangat mudah terbakar berupa gas  dengan udara dapat membentuk  suatu campuran bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal.

Frase-R untuk bahan amat sangat  mudah terbakar : R12
Contoh bahan dengan sifat  tersebut adalah dietil eter (cairan) dan propane (gas)
Keamanan: Hindari campuran dengan udara dan hindari sumber api.

  • Highly flammable (sangat mudah terbakar)
Huruf kode: F
Bahan dan formulasi ditandai dengan notasi bahaya HIGHLY FLAMMABLE adalah subyek untuk self-heating dan penyalaan di bawah kondisi atmosferik biasa, atau mereka mempunyai titik nyala rendah (di bawah +21oC). Beberapa bahan sangat mudah terbakar menghasilkan gas yang amat sangat mudah terbakar di bawah pengaruh kelembaban. Bahan-bahan yang dapat menjadi panas di udara pada temperatur kamar tanpa tambahan pasokan energi dan akhirnya terbakar, juga diberi label sebagai highly flammable.

Frase-R untuk bahan sangat mudah terbakar : R11
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya aseton dan logam natrium, yang sering digunakan di laboratorium sebagai solven dan agen pengering.
Keamanan : Hindari dari sumber api, api terbuka dan loncatan api, setra hindari pengaruh pada kelembaban tertentu.

  • Flammable (mudah terbakar)
Huruf kode: tidak ada
Tidak ada simbol bahaya diperlukan untuk melabeli bahan dan formulasi dengan notasi bahaya FLAMMABLE. Bahan dan formulasi likuid yang memiliki titik nyala antara +21oC dan +55oC dikategorikan sebagai bahan mudah terbakar (Flammable).

Frase-R untuk bahan mudah terbakar : R10
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya minyak terpentin.
Keamanan : Hindari atau jauhkan dari api terbuka, sumber api dan loncatan api.

  • Flammable Solid ( padatan mudah terbakar)


Padatan yang mudah terbakar didefinisikan sebagai padatan yang memenuhi salah satu syarat dibawah ini :
·      Merupakan bahan peledak basah, Merupakan zat yang dapat bereaksi sendiri, karena tidak stabil terhadap panas dan terdekomposisi menghasilkan panas (walaupun tanpa oksigen dari udara), Padatan yang mudah sekali terbakar.

·       Pembakaran spontan harus mengikuti salah satu syarat : Bahan yang bereaksi dengan air dan menimbulkan panas serta api (pyrophoric material) adalah suatu cairan atau padatan (banyak atau sedikit jumlahnya) yang dalam 5 (lima) menit berada di udara bebas tanpa disulut api dapat terbakar (menimbulkan api) dengan sendirinya.
Keamanan : Hindari panas atau bahan mudah terbakar dan reduktor serta hindari kontak dengan air apabila bereaksi dengan air dan menimbulkan panas serta api.
  • Very toxic (sangat beracun) 
Huruf kode: T+Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya VERY TOXIC dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau  kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion),atau kontak dengan kulit.
Suatu bahan dikategorikan sangat beracun jika memenuhi kriteria berikut:


            LD50 oral (tikus)                                                ≤ 25 mg/kg berat badan
            LD50 dermal (tikus atau kelinci)                         ≤ 50 mg/kg berat badan
            LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol /debu      ≤ 0,25 mg/L
            LC50 pulmonary (tikus) untuk gas/uap                ≤ 0,50 mg/L
 Frase-R  untuk bahan sangat beracun : R26, R27 dan R28
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya kalium sianida, hydrogen sulfida, nitrobenzene dan atripin.

No comments:

Post a Comment